Surakarta, 17 Maret 2025 – Program Studi (PS) Magister Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) sukses menggelar Lokakarya Kurikulum dengan tema: Rekonstruksi Kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan Sustainable Development Goals (SDGs)

Acara yang berlangsung secara online pada hari Senin, 17 Maret 2025, ini menghadirkan pakar-pakar pertanian terkemuka, yaitu Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Syakir, Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), dan Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, Dekan Fakultas Pertanian IPB, serta dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si. sebagai moderator.

Lokakarya ini bertujuan untuk memperkuat profil lulusan Magister Agronomi agar mampu menjawab tantangan nyata krisis pangan global, perubahan iklim, dan tuntutan pembangunan berkelanjutan.

Tantangan dan Arus Baru Pertanian dalam Kurikulum

Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Syakir memaparkan konteks mendesak yang melandasi rekonstruksi kurikulum, terutama terkait krisis pangan dunia yang disebabkan oleh laju peningkatan penduduk yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan pertanian, berkurangnya lahan pertanian, dan anomali cuaca seperti El Niño. Beliau juga menyoroti kondisi geopolitik yang memengaruhi suplai dan harga pupuk, yang mendorong perlunya mandiri pangan dan kebijakan pupuk berbasis volume, bukan rupiah.

Menurut Prof. Andi, pertanian harus menjadi solusi penekanan tingkat kemiskinan dan menjadi arus baru untuk mendukung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, kurikulum harus menekankan pada pertanian keberlanjutan (sustainable agriculture) dan pengembangan inovasi atau teknologi tepat guna yang dapat diadaptasi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Profil dan Kompetensi Lulusan Magister Agronomi

Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, dari IPB, menekankan bahwa penyusunan kurikulum harus diawali dengan penetapan Profil Lulusan yang jelas. Beliau menyoroti perlunya mengatasi kesenjangan, di mana lulusan S1 seringkali baik secara teori tetapi kurang dalam implementasi/praktik lapangan, sehingga tidak mampu mengelola budidaya secara mandiri.

Kompetensi Magister Agronomi harus ditingkatkan dengan:

  • Fokus pada Basic Science.
  • Mampu mendesain solusi untuk permasalahan spesifik suatu komoditas.
  • Mampu mengelola budidaya dan melakukan modifikasi dalam proses budidaya (seperti mikro iklim dan keahlian alat mesin pertanian).

Lokakarya ini menghasilkan komitmen untuk menghasilkan lulusan pertanian yang memiliki keahlian dan keterampilan mendalam dalam proses budidaya tanaman dari hulu ke hilir, dengan tujuan utama meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani melalui Pertanian Modern dan pemanfaatan konsep Mix Farming yang mengarah ke Zero Waste.

Penguatan Kompetensi Lulusan: Lokakarya Kurikulum Magister Agronomi UNS Rumuskan Strategi Menghadapi Krisis Pangan dan Mendukung SDGs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *